Backpacker Singapura Malaysia Bagian 7 [END] - Menara Kembar Petronas : blogger viral : blogger viral

Menara Kembar Petronas

"Annyeong ijeneun annyeong i mal dojeohi hal suga eopseo"

[Goodbye, goodbye now I just can’t say those words]


Suara Paul Kim menyanyikan lagu berjudul So Long terus terdengar di telinga. Saat berangkat ke Singapura dan Malaysia, saya lagi menonton Drama Korea Hotel Del Luna yang otomatis playlist-nya masuk menemani perjalanan panjang di akhir tahun.

Ya walaupun akhirnya dramanya nggak jadi saya selesaikan sik as always, mueheehehe.

Setiap traveling, saya selalu menyiapkan playlist berisi beberapa lagu. Pokoknya selama perjalanan, cuma lagu itu-itu aja yang keputer. Alasannya simpel: Suatu hari lagi, ketika lagu itu terputar, saya akan ingat memorinya.

Untuk trip Singapura - Malaysia, saya cuma menyiapkan sekitar tujuh lagu aja sebagai playlist. Keputer selama enam hari. Dan sekarang setiap denger itu, feel Singapura dan Malaysia terasa banget.

CHAKEEEEEEEEEEEEP~

Baca dulu:

Part 1

Part 2

Part 3

Part 4

Part 5

Part 6

Sepulang dari Pasar Seni Kuala Lumpur dan khilaf menghabiskan uang untuk belanja oleh-oleh seolah diri adalah Nagita Slavina, saya, Gales, dan Sherly memutuskan ke hotel dulu buat menyimpan enam tas belanjaan.

Destinasi selanjutnya adalah malam puncak dari trip ini: Makan di Subway dan ke Menara Kembar Petronas.

Selepas Maghrib kami bergegas ke KL Sentral. Saya ngide aja nih, pengen naik MRT dan LRT. Ya biar berasa backpakcer kan, masa naik taksi online terus.

Pas sampai KL Sentral, sempet bingung lewat mana karena ada akses pintu yang tutup. Akhirnya kami muterin gedung KL Sentral dan akhirnya menemukan loket.

OKE PELAJARI DULU RUTENYA.

Jujur, cukup bingung melihat rute MRT dan LRT ini. Kami mengamatinya melotot-melotot sampai akhirnya paham kalau kami harus naik LRT dulu, terus lanjut naik MRT buat ke Petronas. Yang bikin kami cukup kaget, ternyata harganya lumayan mahal. Ya hampir setengah harga kalau naik taksi online. Tapi karena saya ngotot pengen naik-naik begitu, ya cus aja tetep.

Kalau saya pribadi sih, nggak menyesal. LRT berjalan di jalur rel layang membelah kota Kuala Lumpur. Dari dalam LRT, saya bisa melihat pemandangan gemerlap gedung tinggi dan terangnya kota Kuala Lumpur. Dari kejauhan, Petronas juga terlihat di sepanjang perjalanan.