Melihat Video Klip IU - Ending Scene: Sudahkah Kamu Menertawakan Masa Lalu? : blogger viral : blogger viral
Masa lalu pahit itu milik setiap orang. Ditinggalkan sejauh apapun, kalau belum berdamai, apa benar bisa terlupa?
Saya pikir sih nggak.
Orang yang belum sepenuhnya berdamai dengan masa lalu terutama untuk urusan cinta udah paling cocok nyanyi lagunya dedek-dedek gemes Seventeen yang judulnya I Don't Wanna Cry.
Sebuah lagu di mana kamu pengen banget nangis kalau inget masa lalu tapi ngotot ngomong 'I don't wanna cry' sambil joget sok kuat.
ULGO SIPJI ANHA.
TET TERETET TERETET.
ULGO SIPJI ANHA.
TERERET TERERET.
Btw lagunya emang nagih banget, apalagi sambil nonton dedek-dedek Seventeen nge-dance.
Lagu itu juga cocok banget sebagai penetral buat penggemar K-Pop yang habis nonton video klip IU berjudul Ending Scene.
Di luar IU yang makin cantik di umur 25 (umur Korea), video klip Ending Scene memang sederhana tapi berkesan. Kaya warung makan Padang.
Menggandeng Kim Soo Hyun yang gantengnya gitu-gitu aja sejak mereka main di drama Dream High 2011 lalu, IU dan Kim Soo Hyun berhasil membawakan sebuah cerita tentang sepasang kekasih yang pada akhirnya tak berjodoh.
Awalnya saya sempet kaget, kirain IU sama Kim Soo Hyun ini lagi kencan nonton layar tancep. Tapi ternyata nggak. Mereka sedang nonton memori manis mereka saat pacaran. Dari awal kenal, awal kencan, awal megang tangan, awal ciuman, sampai akhirnya ada pihak yang ditinggalkan dan meninggalkan.
Momen jatuh cinta mereka dimulai dengan adegan tatap-tatapan di sebuah perpustakaan. Klasik banget bak FTV ya hmmmmm. Setelah perkenalan saat itu, mereka akhirnya pacaran dan beneran mendiskripsikan momen-momen orang yang menjalin kasih secara cermat.
Meski sempat PDKT sebelum akhirnya memutuskan pacaran, nyatanya momen PDKT dan saat beneran terjun langsung dalam lubang setan itu kan memang beneran berbeda. Ada momen di saat awal-awal jadian yang rasanya kaya pegang tangannya nggak ya pegang tangannya nggak ya. Ada momen di mana rasanya nggak pengen pisah, udah ketemu dua belas jam rasanya masih kurang aja. Alay sih, tapi cinta memang suatu hal yang bener-bener nggak bisa kita kendalikan.
WKWKWKWK kok jijik sama tulisan sendiri.
Setelah melewati fase pegang tangan nggak ya pegang tangan nggak ya itu, fase selanjutnya yang akan dilalui adalah fase di mana pacaran itu bersenang-senang. Iya, bersenang-senang bareng. Kalau yang satu senang yang satu nggak itu namanya bukan cinta, i think. Ya nulis apa sih Elga ini kaya ngerti cinta aja.
Stop. Sampai di fase ini, sudah bisakah kamu tertawa jika itu adalah kamu yang tengah mengenang kisah cintamu yang telah kandas dengan orang tersayang?
Kim Soo Hyun sudah. Dia tertawa melihat cuplikan-cuplikan kenangannya di layar tancap. Dia tertawa, dia sudah berdamai dengan masa lalu di saat IU masih penuh tatapan nanar.
Fase selanjutnya yang pernah dilalui IU dan Kim Soo Hyun adalah fase nyaman. Saking nyamannya, mereka bisa melakukan apa saja bersama-sama. Fase ini bukan cuma senang-senang aja, fase ini udah sampai di tahap menggila bersama. Suatu fase di mana kamu udah nggak peduli lagi agar terlihat sempurna.
Dan itu fase paling menyenangkan. Sebodo amat, nih rasakan bau busuk kentutku, begitulah kira-kira kata Kim Soo Hyun pada IU.
Tapi yang paling penting, seberapa singkat atau menyakitkan perjalanan asmara, tetap terselip beberapa momen indah atau terbaik. Momen itu dulu jadi hal yang paling membahagiakan dan pada akhirnya tetap bisa membuat kita tersenyum saat mengingatnya. Ya, kan?
IU, yang dalam video klip ini jadi seseorang yang murung saat melihat perjalanan cintanya akhirnya tersenyum. Dia tersenyum mengingat kenangan baik yang pernah terjadi bersama Kim Soo Hyun.
"Make sure you eat well,
because it'll all pass,
you'll be able to fall asleep like you did before,
i really mean it,
you deserve to be happy..."
Dan adegan gunting-guntingan IU sama Kim Soo Hyun di video klip ini sebenarnya filosofi tentang keberanian seseorang untuk melepaskan diri dari jeratan masa lalu.
IU cuma butuh keberanian untuk melepaskan apa yang seharusnya direlakan. Dan senyum itu, didapat dari keberaniannya merelakan.
"I really hope you meet someone who will love you more than you,
i'm sorry that she's not me.."
Setelah nonton video klip ini, pikiran saya berjalan menelusuri kenangan dengan orang-orang dari masa lalu.
Kembali bertanya pada diri sendiri, "sudahkah kamu menertawakan masa lalu?"
Jadi ternyata ada satu orang yang saat saya ingat membuat hati bergemuruh lalu ingin mengumpat. Banyak kenangan baik yang sudah dia berikan, tapi nggak berarti lagi karena satu kenangan buruk. Dan saya nggak pernah bisa tertawa lagi saat melihat masa lalu bersamanya.
Dan menurut saya itu wajar, nggak masalah. Dalam beberapa kasus, waktu nggak bisa benar-benar menyembuhkan luka. Sepertinya.
Sedih sih mengetahui orang yang dulu pernah ada di hati kini jadi penyakit hati. Astaghfirullah. Tak baik.
Tapi selain satu orang itu, saya bisa tertawa mengingat berbagai kenangan baik bersama orang-orang dari masa lalu lainnya yang pernah berjalan bersama saya. Bukan tawa rindu ingin kembali, tetapi tawa bahagia karena merasa beruntung pernah punya momen baik bersama.
Ada sebuah senyum beberapa tahun silam, waktu saya punya urusan yang mengharuskan saya bekerja sama dengan seseorang dan kekasih barunya. Saat itu, saya menatap punggung mereka dan menyadari kalau seseorang yang dulu pernah berjalan sama saya sudah berjalan lagi dengan orang lain.
Tapi saya tersenyum melihat dia sudah mendapatkan orang yang tepat. Saya juga sudah bisa lega tertawa tiap kali ingat banyak momen manis dan getir bersamanya (APAH BAHASANYA).
Ada juga memori baik yang sudah diberikan seseorang dan setiap kali saya ingat membuat ingin mengucap terima kasih. Bagaimanapun, saya bersyukur kalau momen-momen itu terlalui bersamanya.
Ada juga memori baik yang sudah diberikan seseorang dan setiap kali saya ingat membuat ingin mengucap terima kasih. Bagaimanapun, saya bersyukur kalau momen-momen itu terlalui bersamanya.
Yah.... mungkin orang-orang dari masa lalu itu memang bukan jodoh saya.
Oppa!!!!!!!!!! |
Mungkin yang ini jodoh saya.
Komentar
Posting Komentar