Kepada kamu, mendekatlah...
Biar kuceritakan satu malam dua tahun lalu,
Beberapa jam setelah kita pulang tanpa lambaian tangan yang romantis.
Lewat tengah malam aku merebahkan diri di tempat tidur dan tidak mengacuhkan langit-langit kamar yang biasa kutatap dengan hampa. Aku terkenang malam pada pertemuan pertama kita di mana aku dan kamu berjalan menembus gelap ditusuk dingin. Di sela-sela lelah aku berbaring di atas tanah untuk melihat pertunjukkan langit malam yang menghadirkan bulan purnama sebagai pemeran utamanya. Kamu pun turut melakukannya. Terdengar lagu A Sky Full of Stars di dalam hatiku padahal tidak ada ribuan bintang di langit malam itu. Tapi ada kamu.
Aku suka segalanya tentang kamu.
Seluruh badanku sedang sakit malam itu tetapi hatiku sembuh. Kuletakkan telepon gengggamku dan menatap langit-langit kamar dengan senyum yang entah sudah berapa lama beranjak jauh. Mataku mulai terpejam. Aku tidak takut gelap lagi saat memejamkan mata. Mimpi-mimpiku kini tidak kosong lagi.
Ada kamu.
Komentar
Posting Komentar