31 Januari 2016
Kepada kamu, matahari pukul empat pagi
617 hari selepas pertemuan pertama kita
Ada suatu masa tentang kamu yang bila kuingat hingga kapanpun mampu menerbitkan seutas senyum di wajah: pertemuan pertama kita.
Kala itu adalah hari Jumat yang kuyakini betul sebagai hari baik. Hari itu untuk pertama kalinya aku melihatmu lalu jatuh menjadi merah muda. Kamu membuat jatuh cinta menjadi begitu sederhana tanpa perlu melalui jalan berliku untuk lepas dari jerat masa lalu. Sejak saat itu aku percaya cinta pada pandangan pertama bukanlah bualan belaka.
Pada masa kini aku terlampau sering menengadah menatap langit untuk terus mengulang cerita tentang pemikiranku yang sudah tak terhitung lamanya kubanggakan. Tentang pertemuan pertama kita yang mungkin saja bukan pertemuan pertama sesungguhnya. Aku percaya pada masa yang lampau kita sudah pernah saling melihat tanpa menyadari hal besar sekalipun. Sering sekali aku memberi senyum termanis pada Tuhan sang pemilik kuasa, berterima kasih atas rancangan pertemuan tak terduga yang mengagumkan. Karena jika kita bertemu pada masa lampau, tak akan ada aku yang kini selalu jatuh cinta padamu. Pertemuan pertama kita tiba pada waktu yang tepat.
Dan aku bahagia cinta pada pandangan pertamaku jatuh kepada kamu.
Komentar
Posting Komentar