Namanya juga kebiasaan: kalau hilang, pasti merasa ada yang aneh. Itulah hal yang saya alami. Saya memakai behel sekitar 2,5 tahun. Rasanya memakai behel? Tidak usah ditanya, memakai behel tidak pernah menyenangkan. Saya memakai behel awal kelas dua SMA karena gigi yang memang tidak rapi. Saya kira memakai behel hanya tinggal pasang dan selesai, tidak memerlukan proses yang cukup berbelit-belit. Ternyata, saya harus melalui proses yang terbilang melelahkan.
Gigi saya dicetak, lalu gigi geraham paling belakang atas dan bawah dipasangi karet-- berukuran kecil dengan diameter sebesar ukuran gigi saya. Tujuannya untuk membuat gigi saya renggang. Baru memasang karet saja rasa sakitnya cukup tidak tertahan. Setelah seminggu memakai karet, gigi saya harus dicabut.
Tidak. Gigi-gigi yang lainnya nanti akan mundur dan menutup bagian yang ompong. Dan tidak tanggung-tanggung, 4 gigi harus dicabut dengan sukarela: 2 atas dan 2 bawah. Proses pencabutannya pun tidak langsung semuanya, tapi selang sekitar 3 hari dari satu gigi ke gigi berikutnya. Beruntung jaman sekarang alat kedokteran sudah canggih, sehingga proses pencabutan giginya tidak terasa sakit. Setelah 2 gigi atas dicabut, lalu behel atas pun mulai di pasang. Rasanya sakit, tidak tertahan sehingga saya tidak bisa makan selama kurang lebih satu minggu. Hanya makan bubur, supermie atau makanan lain yang bisa langsung ditelan. Ketika mulai terbiasa dengan behel atas, gigi bawah dicabut dan behel bawah mulai dipasang. Kali ini rasa sakitnya lengkap, mungkin sekitar 1-2 bulan rasa sakitnya baru hilang. Dan yang membuat cukup tersiksa, mungkin sekitar satu tahun saya merasakan gusi lecet dimana-mana karena tergesek-gesek kawat.
"Dicabut? Nanti nggak tumbuh lagi dong? Ompong dong?"
Tidak. Gigi-gigi yang lainnya nanti akan mundur dan menutup bagian yang ompong. Dan tidak tanggung-tanggung, 4 gigi harus dicabut dengan sukarela: 2 atas dan 2 bawah. Proses pencabutannya pun tidak langsung semuanya, tapi selang sekitar 3 hari dari satu gigi ke gigi berikutnya. Beruntung jaman sekarang alat kedokteran sudah canggih, sehingga proses pencabutan giginya tidak terasa sakit. Setelah 2 gigi atas dicabut, lalu behel atas pun mulai di pasang. Rasanya sakit, tidak tertahan sehingga saya tidak bisa makan selama kurang lebih satu minggu. Hanya makan bubur, supermie atau makanan lain yang bisa langsung ditelan. Ketika mulai terbiasa dengan behel atas, gigi bawah dicabut dan behel bawah mulai dipasang. Kali ini rasa sakitnya lengkap, mungkin sekitar 1-2 bulan rasa sakitnya baru hilang. Dan yang membuat cukup tersiksa, mungkin sekitar satu tahun saya merasakan gusi lecet dimana-mana karena tergesek-gesek kawat.
Tapi, kala itu memang belum terbiasa. Begitu lewat satu tahun, saya sudah sangat terbiasa: Rutin kontrol satu bulan sekali, dan setiap ganti kawat akan sulit makan selama 3 hari. Oh Iya, sebelum gigi dicetak, saya harus membersihkan karang gigi. Dan membersihkan karang gigi masuk dalam daftar hal yang saya tidak saya suka dalam hidup.
Sekarang, kebiasaan selama 2,5 tahun itu harus kembali diubah karena behel saya sudah harus dilepas. Dan lagi-lagi, setelah behel dilepaskan harus melewati tahap membersihkan karang gigi sebelum gigiku dicetak ulang. Dan saya tidak senang.
Setelah behel dilepas, bukan berarti sudah selesai. Saya harus memakai alat lagi yang wajib digunakan setiap malam, untuk menghindari gigi tidak rapi lagi. Alat ini harus digunakan sekitar 2 tahun.
Setelah behel dilepas, bukan berarti sudah selesai. Saya harus memakai alat lagi yang wajib digunakan setiap malam, untuk menghindari gigi tidak rapi lagi. Alat ini harus digunakan sekitar 2 tahun.
Hal pertama yang terasa saat behel dilepas adalah seperti tidak punya gigi. Kalau lebih jujur saya lebih menyenangi diri sendiri yang memakai behel. Tetapi segala hal harus dilihat dari sisi positifnya, bukan?
Kalau makan sekarang tidak khawatir nyangkut sana sini lagi, dan akhirnya bisa makan jagung bakar :).
Kalau makan sekarang tidak khawatir nyangkut sana sini lagi, dan akhirnya bisa makan jagung bakar :).
Komentar
Posting Komentar